Ketika ia pergi, angin selalu mengehembuskan beberapa helai kenangan, kian hari beberapa helai terbawa hembusan angin namun angin itu kini berhenti, tak ada lagi kenangan yang tersisa, ku coba tuk relakan itu semua tapi mengapa semakin ku relakan kenangan itu pergi, hidupku seakan tak berwarna tak ada lagi cerita yang bisa ku ingat dan aku masih teringat saat tanggal 6 februari 2014 dimana kau membelai kepala ini dengan penuh kehangatan, angin jangan kau hembuskan kenangan itu, sisakan satu helai kenangan untuk ku kenang selalu, ku harap air hujan yang jatuh dari langit kan membawa dirimu kembali ke dalam hidupku seperti dulu, kau yang selalu membawa kehangatan dalam hidupku kini berubah menjadi seseorang yang membawa kedinginan di antara kita berdua, mau sampai kau akan seperti itu?,apa yang kau rasakan? Apa kau tahu betapa sayangnya diriku padamu tanpa kau sadari itu semua...hatiku sudah terlanjur tertutup untuk orang-orang... Ku kunci namamu di dalam hati ini sampai nafasku berhenti berhembus, dan sampai jantung ini berhenti bernafas, meski ku yakin kau tak akan pernah ingin membalas perasaanku. Aku tak peduli! aku akan tetap menyayangimu.
(Anita)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar